Refanes Semarang: September 2013

Beberapa waktu yang lalu, saya di telpon oleh seorang bapak. Dia mengaku namanya Haji Rusli. Bapak itu mau order kaldu 5 dus dengan 2 dus rasa ayam, 2 dus rasa sapi dan 1 dus campur rasa. Tanpa banyak negosiasi bapak Rusli minta ditotalkan jumlah belanjanya plus ongkir yang akan dibayarnya nanti. Setelah minta alamat lengkap, saya pun bisa menentukan berapa ongkir yang harus ditanggungnya. Tanpa banyak nego lagi, bapak itu langsung menyetujui ongkirnya. Total ada Rp. 1. 420.000 sudah harga diskon dan ongkir. Bapak Rusli minta dikirim hari itu juga berapapun jumlah yang ada. Kebetulan, stokku tinggal 2,5 dus. Dia bilang, tidak masalah, yang penting hari ini ada yang dikirim. Oke, terjadi kesepakatan. Setelah itu, aku kasih no. rekening tujuan transfer. Karena aku sudah curiga, aku kasih, no. rekening suamiku. Dia sempat minta no. rekening lain, tapi aku tolak semua. Setengah jam kemudian, bapak itu telp aku. Kebetulan hp aku tinggal di rumah. 3 kali bapak itu telp, tapi tidak kuangkat. Paling - palling, dia mau kasih kabar, kalau dia sudah transfer. Aku minta suamiku untuk ngecek lewat sms banking, apa ada uang masuk dari bapak Rusli, ternyata gak ada. Dan memang gak ada transaksi. Kalau bapak itu memang niat mau beli, pasti ketika telp gak diangkat, dia akan sms, mengabari kalau dia sudah transfer...

Sebenarnya sudah sering, saya mengalami hal seperti ini. Tapi alhamdulillah, semuanya tidak berhasil. Hanya herannya, kok penipunya gak bosen-bosen yaa hubungi aku terus..

Berikut ini, modus penipuan yang digunakan oleh kawanan penipu ini ( berdasarkan pengalaman yang saya alamai ) :
* Penipu dengan modus mau order:

1. Dia akan menelepon kita, seolah-olah, dia sungguh - sungguh order.
2. Ordernya, biasanya banyak dan tidak peduli berapapun harga yang akan kita berikan. Alias, tidak ada negosiasi harga dan diskon.. ini sangat berbeda dengan pedagang yang sebenarnya yang sangat peduli dengan diskon dan harga miring
3. biasanya orang itu memakai nama dengan gelar haji dan alamatnya di pusat kota
4. Setelah sepakat, tak lama kemudian, orang itu akan menelepon kita lagi, mengabarkan kalo dia sudah transfer dan meminta kita untuk mengecek di atm
5. Kalo kita mengikuti sarannya ( cek lewat atm), maka saatnya kita untuk transfer uang yang kita miliki ke dia

* Penipu dengan modus dari pihak perusahaan
1. Orang itu akan menanyakan kabar terbaru dari kita. entah kesehatan, keluarga dan yang terutama perkembangan usaha kita
2. Dia akan mengenalkan diri sebagai orang pusat yang mengurusi tentang order2 barang
3. Ato mengabarkan kalo di pusat lagi ada promo. Promonya juga gila-gilaan. Pernah, saya ditawari promo dengan syarat harus order hari itu. dia bilang, belanja 3,5 juta net dapat diskon 50%. karena saat itu, saya sudah tidak aktif di merk itu, saya tolak dan memang kondisi keuangan dan pasar sedang tidak memungkinkan untuk belanja. respon pasar yang kurang, sangat tidak menguntungkan untuk belanja ke sana. orang itu membujuk2 terus. sampai akhirnya dia bilang " Buu... belanja 3,5 juta itu belum diskon 50% lho buu.., lumayan kaan?" saya sudah curiga. akhirnya telp ke pusat, ternyata memang gak ada promo seperti itu
4. Ato juga, mengaku orang pusat, dengan menanyakan mau tambah order apalagi? ini sudah disiapkan, tinggal kirim.. untuk transfer, sementara, hanya hari ini ke .... atas nama.....

Sebenarnya masih banyak lagi, cuma yang terekam jelas di memori hanya itu.. :) Semoga bermanfaat dan tidak ada lagi pedagang yang tertipu..

Refanes Semarang

Yuuk, Kenali Modus Penipuan dalam Dagang Online

Spesial Price

Pengikut

Arsip Blog